Asikk Jogja Hujan Lagi

Hari ini tepat 1 November hujan kembali mengguyur kota Jogja. Sudah lama kita merindukan suasana hujan seperti ini. Karena kemarin kita masih menjalani kemarau yang sangat panjang yang mungkin disebabkan oleh Global Warming. Kalau kemarin kita berpanas-panasan ria sekarang sudah sejuk kembali. Senang sekali rasanya! Tapi kita juga harus memperhatikan mereka yang berada di bantaran sungai di daerah kaliurang yang takut terkena banjir lahar dingin. Ya kita berdoa saja semoga tidak terjadi apa-apa :D

Pedulikah Anda ?

Sekarang hari-hari semakin panas. Padahal sekarang harus nya musim penghujan. Kekeringan dimana-mana. Apakah anda sadari para petani sedih melihat lahan nya yang kering, tidak dapat diarili air? Bagaimana kalau mereka tidak mendapatkan penghasilan hanya gara-gara hujan yang tidak kunjung datang yang mengakibatkan tanah yang seharusnya ditanami bibit padi menjadi kering. Ini semua adalah akibat dari Global Warming. Gimana kita menanggulangi hal ini? Sebenarnya ini hanyalah hal yang mudah untuk diatasi. Namun tergantung dari pribadi kita masing-masing yang memiliki kesaadaran untuk lebih mencintai lingkungan ini. Dimulai dari yang kecil dulu, kita dapat membagikan efek global warming ini kepada orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan akan masalah ini. Kedua, buanglah sampah di tempatnya. Bila ada orang yang membuang sampah sembarangan ingatkan dia untuk membuang sampah ditempatnya. Ketiga, kalian pasti mempunyai sebuah oraganisasi, nah dalam organisasi itu buat sebuah acara yang mendukung untuk mencegah global warming ini. Contoh nya dengan menanam pohon di salah satu dareh yang kering. Apa yang kalian bagikan itu pasti sangat brharga buat bumi kita tercinta ini. Come On Guys !

Kasih Tak Berkesudahan

Bulan Februari identik dengan Hari Valentine yang dirayakan pada tanggal 14-nya. Karenanya tak heran, ketika memasuki Februari, banyak sekali pusat perbelanjaan, hotel, dan ruang publik lainnya dihiasi dengan segala hal yang berbau Valentine.
Di tengah euforia musim penuh kasih ini, sebagai anak muda Kristen, marilah kita mengingat tentang ungkapan kasih yang sejati.
Rasul Paulus menyingkapkannya bagi kita dalam 1 Korintus 13:4-7:

Kasih itu sabar,
Kasih itu murah hati;
Ia tidak cemburu.
Ia tidak memegahkan diri sendiri dan tidak sombong,
Ia tidak melakukan yang tidak sopan
dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.
Ia tidak pemarah
dan tidak menyimpan kesalahan orang lain,
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Puncak dari penjelasannya diakhiri pada ayat ke-8, dimana Paulus berseru: “Kasih tak berkesudahan!” Kasih yang sejati tidak akan bertahan hanya untuk satu periode waktu saja, karena kalau begitu itu adalah kasih yang bersyarat. Kasih yang diberikan Allah Bapa kita adalah suatu kasih yang tiada habisnya, kasih yang tanpa syarat.
Biarlah ini menjadi perenungan bagi kita, terutama di bulan yang merayakan cinta kasih ini. Kita tidak pernah melakukan apapun yang membuat kita layak menerima kasih Allah, namun Dia tetap mengasihi kita tanpa syarat. Hari ini, kiranya kita mengasihi seperti yang telah dilakukan oleh Kekasih Jiwa kita, Yesus Kristus.

SAHABAT

Sahabat, sahabat itu adalah seoarang yang menaruh kasih disetiap waktu..
Aku memiliki seorang sahabat yang begitu mengasihi aku.Yang selalu ada buat aku, setiap hari kami bertemu disekolah.Setiap kali bertemu pasti kami saling berbagi cerita. Entah itu masalah pribadi masalah keluarga, kami sangat terbuka. Kita selalu mencari jalan keluar dalam setiap permsalahan yang ada.Aku sudah menganggapnya sebagai soadaraku sendiri. Setiap pulang sekolah dia selalu mampir kerumahku untuk menunggu jemputan. Orang tua ku sangat menyayangi dia begitu pula orang tuanya terhadap aku. Jalan bareng, kuliner, itu sudah menjadi hobi kami berdua. Seminggu sekali pasti kita selalu keluar untuk mencari tempat makan yang enak. Hubungan persahabatan kami tidak selalu mulus. Pasti ada permasalahan diantara kami. Masalah itu tidak berlarut-larut terjadi karena kami masing-masing menyikapinya secara dewasa. Dan aku lebih belajar memahami dia sebagai sahabatku. Sekarang, itu semua sudah menjadi kenangan buat ku, aku dan dia sudah jarang berkomunikasi lagi. Karena sekarang kita sudah berpisah, dia bersekolah di Malang sedangkan aku di Jogja.Pasti kita masing-masing memiliki teman-teman baru lagi. Tapi setiap liburan pasti aku menyipkan waktu ku untuk berlibur bersama dia. Kadang aku yang mengalah untuk berlibur ke Malang hanya untuk bertemu dengan dia. Dan aku percaya kalau persahabatan kami tidak akan pernah putus :)